Kalimat Efektif dan Kesalahan Kalimat
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat Efektif adalah kalimat yang
sangat, padat, jelas, lengkap,dan dapat menyampaikan nformasi secara tepat.
kalimat di katakan singat karena hanya menggunakan unsur yang di perlukan saja.setiap unsur kalimat benar-benar berfungsi.sedangkan sifat padat mengandung makna sarat dengan informasi yang
terkandung di dalamnya.dengan kalimat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan.
Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran atau parasaan penulis atau pembicara kepada pembaca atau pendengar secara tepat.dengan kalimat efektif,komunikasi penulis dan pembaca atau pembicara dan pendengar tidak akan menghadapi keraguan,salah komunikasi,salah informasi atau salah pengertian.
Ciri-ciri Kalimat efektif :
Keutuhan,kesatuan,kelogisan,atau kesepadanan makna dan struktur,
Kesejajaran bentuk kata,dan(atau)struktur kalimat secara gramatikal
Kefokusan pikiran sehingga mudah di pahami
Kehematan penggunaan
unsure kalimat
Kecermatan dan kesantunan,dan
Kevariasian kata,dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.
1. Keutuhan
Kesatuan kalimat di tandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya salah.
Contoh:
Rumput makan kambing dilapangan. (tidak efektif)
Kambing makan rumput dilapangan. (efektif)
2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata
yang di gunakan secara konsisten, misalnya
kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, pertanian, perikanan, perkebunan,
perdamaian, mengerjakan, membawakan, menertawakan
Contoh:
Pak Hendra menegur anaknya karena diketahui anaknya mencuri. (tidak efektif)
Pak Hendra menegur anaknya karena mengetahui anaknya mencuri. (efektif)
3. Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar
mudah di pahami maksudnya.
Jika tidak maka kalimat ini akan sulit di tangkap dan menghambat komunikasi.
Contoh:
Dari peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak agar
tidak terulang lagi. (tidak efektif)
Berbagai pihak perlu memperhatikan peristiwa itu agar
tidak terulang lagi. (efektif)
4. Kehematan
Untuk menjamin setiap kehematan kalimat,setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan
baik,unsur yang tidak makna kalimat (mubazir)harus di hindarkan.
Hal yang perlu dihindari dari penggunaan kata
:
Subjek ganda, contoh : - Baju itu saya sudah cuci. ( tidak efektif)
- Saya sudah mencuci baju itu. (efektif)
Penjamakan kata
yang sudah berbentuk jamak.
Contoh : Faktor, data, fakta, unsur, dan lain sebagainya.
Penggunaan bentuk singkat.
Contoh : -
Di jalan Merpati ditemukan sebuah peti yang berisikan uang dan sebuah koper yang terbuat dari kulit. (tidak efektif)
- Di jalan Merpati ditemukan sebuah peti uang dan sebuah koper kulit. (efektif)
Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga.
Contoh : - Ia berdiri lalu pergi. ( kurang efektif)
- Ia bangkit lalu pergi. (efektif)
5.Kecermatan dan kesantunan
Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketetapan memilih kata
sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar.kalimat di katakan baik jika pesan yang di sampaikan dapat di terima orang lain.
Kercermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata
dengan daya ekspresinya yang pasti.
Contoh : - Binatang adalah
fauna yang tidak berakal. (tidak efektif)
- Binatang ialah fauna yang tidak berakal. (efektif)
Kesantunan
Kesantunan kata
berarti kalimat tesebut mengandung gagasan yang di ekpresikan dengan baik, harmonis, dan keakraban.
Comtoh : - Sehubungan telah disetujui pembagian dana APBD
kota Yogyakarta, alokasi dana pendidikan naik 5%. (tidak efektif)
-
Telah disetujui pembagian dana APBD kota Yogyakarta, alokasi dana pendidikan naik 5%. (efektif)
6.Kevariasian
Kevariasian kalimat dapat di lakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan peribahan makna kalimat yang
dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
Kalimat berimbang
Contoh : - Kedua
orang tuanya berjualan di pasar dan dan kedua anak mereka bermain di rumah.
Kalimat melepas yaitu mengubah fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama menjadi klausa sematan
Contoh : - Kedua
orang tuanya berjualan di pasar ketika kedua anak mereka bermain di rumah.
Kalimat berklimak
Contoh : - ketika kedua anak itu bermain di rumah, Kedua
orang tua mereka berjualan di pasar.
7. Ketepatan Diksi
Pada dasarnya pilihan kata
selalu diarahkan kepada kata-kata yang tepat, seksama, dan lazim. Ketiga-tiganya menjadi pedoman dalam memilih kata. Ketetapan diksi harus mengungkapkan pikiran secara tepat, dan dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim, kata yang berlawanan makna serta kesesuaian makna. Sehingga terhindar dari penggunaan kata yang ambigu.
Contoh : - Mahasiswa perguruan tinggi yang
terkenal itu mendapatkan hadiah. (tidak efektif)
- Mahasiswa yang kuliyah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
8.Ketepatan Ejaan
Kecermatan penggunaan ejaan sangat menentukan kualitas dalam penyajian
data. Dimana ada tuntutan untuk menerapkan kaidah sesuai dengan EYD, agar informasi yang didapat itu baik dan benar dan sesuai dengan apa yang di maksudkan oleh pembicara atau penulis. Contoh : coba bandingkan kalimat-kalimat berikut.
Ayah
saya belum makan.
Ayah, saya belum makan.
Ayah
saya, belum makan.
Ayah, saya, belum makan.
Tentunya dari contoh di atas meskipun kata-katanya sama namun satu dengan yang lain berbeda arti. Disitulah kita dituntut untuk cermat dalam pengunaan ejaan (Ejaan yang Disempurnakan)
KESALAHAN KALIMAT
Karangan ilmiah, laporan kerja, surat lamaran atau jenis komunikasi
lain, seluruhnya harus menggunakan kalimat yang
baik dan benar. Baik memungkinkan karangan itu dapat diterima oleh siapa pun dan benar artinya sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Kesalahan kalimat dapat berakibat
fatal, salah pengertian, salah tindakan dan sebagainya.
1. Kesalahan Struktur
kalimat aktif tanpa subjek
Menempatkan kata
depan di depan subjek, dengan kata depan ini subjek berupa fungsi menjadi keterangan
Tanpa unsur predikat, menempatkan kata
yang di depan perdikat, dengan kata
ini predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
Menampatkan kata
depan di depan objek, seharusnya kata kerja transitif langsung diikuti objek dan tidak disisipi kata depan
Menempatkan kata
penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat
Berupa anak kalimat atau klausa, atau penggabungan anak kalimat
Salah urutan
2. Kesalahan Diksi
Diksi kalimat salah jika:
- Menggunakan dua kata
bersinonimdalam satu frasa
- Menggunakan kata
tanya yang tidak menanyakan sesuatu
- Menggunakan kata
berpasangan yang tidak sepadan
- Menggunakan kata
berpasangan secara idiomatik
Diksi atau kalimat kurang baik:
- Menonjolkan akunya dalam suasana
formal
- Pilihan kata
yang mengekspresikan data secara subjektif
- Menggunakan kata
yang tidak jelas maknanya
- Diksi tidak sesuai dengan situasi yang
dihadapi
- Penolakan dan pembuktian tanpa makna kata yang pasti (eksak)
3. Kesalah Ejaan
Kesalah ejaan berpengaruh terhadap kalimat efektif, bukan hanya memperkecil
kualitas kalimat melainkan juga dapat mengakibatkan kesalah kalimat. Jenis kesalah
ejaan:
Penggunaan huruf kapita, huruf kecil, huruf
miring, huruf tebal
Pemenggalan kata
Penulisan kata
baku
Penulisan unsur serapan
Penulisan kata
asing tidak dicetak miring
Penggunaan tanda baca ( titiik, koma, tanda petik, titik dua, dll)
Penulisan kalimat atau paragraf
Penulisan keterangan tambahan, penulisan aposisi
Penulisan judul
Penulisan judul bab, subbab, bagian. Subbagian
Penulisan data
pustaka, catatan kaki dan bibiliografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar